Halaman

Cinta Kasih Ibu

Cinta Kasih Ibu



Dalam Kisah Jataka - Sonananda, Sang Bodhisatta menyanyikan Kebajikan seorang Ibu dalam syair berikut ini :


Baik, penuh kasih sayang, tempat perlindungan kita adalah ia yang telah menyusui kita. Seorang Ibu adalah jalan menuju Surga, dan Anda adalah yang paling dicintai-nya. Beliau merawat dan membesarkan kita dengan penuh perhatian; berharap memperoleh berkah baik adalah Ia, Seorang ibu adalah jalan menuju Surga, dan Anda adalah yang paling dicintai-nya. Berdoa mengharapkan seorang Anak beliau berlutut di setiap tempat Suci sebelumnya.


Musim yang berubah diamati dan dipelajari dengan ilmu perbintangan yang akurat. Selama masa kehamilan Beliau merasakan bahwa kasih sayangnya bertambah besar, dan segera Bayi yang belum sadar menjadi Sahabat Tercinta yang diketahui-nya.


Harta-nya selama setahun atau kurang yang dijaga-nya dengan perhatian penuh, kemudian melahirkan Bayi-nya dan semenjak saat itu nama sebagai seorang Ibu akan dipikul-nya. Dengan ASI dan lagu pengantar tidur Beliau menenangkan Anak-nya yang resah, memeluk Anak-nya dalam lengan-nya yang hangat dan nyaman penderitaan Beliau akan dimulai. Mengawasi Anak-nya, yang tidak berdaya, agar terhindar dari angin ataupun suara ribut,


Mereka yang terlalu mencintai harta, dikatakan, harta Mereka akan segera lenyap. Seseorang yang mengabaikan Ibu-nya akan segera menyesali dengan harga yang dibayar-nya. Mereka yang terlalu mencintai harta, dikatakan, harta Mereka akan segera lenyap. Seseorang yang mengabaikan Ayah-nya akan segera menyesali dengan harga yang dibayar-nya.


Pemberian hadiah, ucapan penuh cinta kasih, Jasa baik lain-nya bersama dengan harapan. Dalam pikiran tak berbeda yang tenang ditunjukkan dalam waktu dan tempat – Nilai-nilai kebajikan ini terhadap Dunia seperti as pada roda kereta tempur. Kekurangan ini, tetap Nama Seorang Ibu terhadap Sang Anak akan melekat.


Sang Ibu sebagaimana pula Sang Ayah harus diperlakukan dengan penuh rasa hormat, Para Bijaksana memuji mereka yang memiliki nilai-nilai Kebajikan ini. Karena-nya Orangtua sepantas-nya memperoleh semua pujaan, memiliki tempat tertinggi sendiri, Oleh Para Bijaksana kuno Brahma dikatakan. Begitu besar kemasyuran mereka. Orangtua yang baik sepantas-nya memperoleh seluruh penghormatan yang baik dari Anak-nya,


Ia yang bijaksana akan menghormati mereka dengan melayani mereka dengan baik dan benar. Ia harus menyediakan makanan dan minuman bagi mereka, kebutuhan tempat tidur dan pakaian, Harus memandikan dan meminyaki mereka dengan minyak dan begitu pula dengan mencuci kaki mereka. Pelayanan-pelayanan anak seperti demikian dipuji oleh Para Bijaksana. Di Dunia ini, dan di Surga setelah meninggal dunia Kebahagiaan-nya melimpah.



( Terjemahan Jataka Vol. V Halaman 173, 174 )


* * * * * * * * *