Halaman

Ujar Nabi Kong Hu Cu mengenai Bakti

Ujar Nabi Kong Hu Cu mengenai Bakti




*** Hakekat Pokok ***


"Bila tidak mencintai dan menghormati Orang Tua sendiri,
malahan mencintai dan menghormati Orang Lain,
ini dikatakan melawan hakekat kemanusiaan luhur."



Orang yang demikian meskipun mendapatkan kedudukan dan kemuliaan (Duniawi) tidak akan bertahan lama dan seorang Budiman sama sekali tidak menghargai tindakan demikian. Orang yang tidak berbakti pada Orangtua sendiri tapi bersikap begitu baik kepada Orang lain  maka kebaikan-nya sangat diragukan, karena Kebajikan paling dasar saja, yaitu berbakti, tidak dijalankan dan malahan berbuat "baik" pada Orang lain dulu, dan ini dinamakan melawan hakekat kebenaran dan nurani sendiri.


Orang yang demikian bagaimana bisa memberikan Teladan yang baik ?. Dan bagaimana bisa menarik simpati Orang lain ?. Meskipun Orang demikian bisa mencapai kedudukan atau Orang yang terpandang tapi tidak akan bertahan lama karena sikap dan perbuatan-nya tidak direstui dan diri-nya sendiri tidak mempunyai akar Kebajikan (Bakti), dan sebagai Orang yang membina diri dan menjalankan jalan Ke-Tuhan-an pasti-lah tidak akan menghargai Orang yang demikian.



* * * Catatan Bagi Pelaksanaan Bakti * * *


Nabi Kong Hu Cu berkata, "Sikap perilaku dari seorang Anak yang berbakti :

- Dalam kehidupan sehari-hari menampilkan sikap yang hormat.
- Melayani dengan hati yang gembira.
- Selalu prihatin dan penuh perhatian saat sakit.
- Sungguh ber-sedih hati saat meninggal
- dan dengan tulus dan sungguh dalam sembahyang,
kalau ke lima hal dapat dijalankan, kemudian baru dikatakan bakti."




Ada lima hal yang harus diingat dan dijalankan oleh seseorang dan bila menjalankan dengan baik dan sungguh baru-lah bisa dikatakan seseorang yang berbakti, yaitu :


1. menaruh hormat kepada Orangtua dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sopan santun dalam sikap dan ber-bicara


2. hati merasa gembira memberikan nafkah kehidupan bagi Orangtua, yaitu dengan senang hati menyediakan makanan, pakaian, perumahan dan segala kebutuhan Orangtua


3. merasa risau dan khawatir bilamana Orangtua sedang sakit, dan tentu-nya segera berusaha memberikan pengobatan, memperhatikan dan merawat dengan sungguh hati


4. merasakan kesedihan yang mendalam bilamana Orangtua meninggal dunia dan berusaha memberikan penghormatan terakhir dengan baik dan layak, misal menjalankan upacara persemayaman dan penguburan yang sebaiknya sesuai kemampuan-nya


5. menjalankan upacara sembahyang dengan tulus hati pada saat hari-hari sembahyang mengenang Orangtua diadakan, yaitu merasakan seolah-olah Orangtua hadir saat itu.





Dari Kitab Lun - Ie : Membicarakan Bakti


Dari Bab Wei Chen :
Apa beda-nya dengan memelihara hewan kalau tanpa sikap hormat.

"Orang sekarang yang disebut berbakti, asal hanya memberikan penghidupan saja. Anjing, kuda sekali pun bisa dipelihara, kalau tidak hormat, lalu apa beda-nya?"

Nabi Kong Hu Cu mengatakan : bahwa Orang zaman sekarang ini, asalkan bisa memberikan makan, pakaian dan tempat tinggal bagi Orangtua, sudah merasa diri-nya berbakti. Tapi coba lihat-lah; bukan-kah binatang seperti anjing dan kuda pun bisa dipelihara, diberi makan, diberi kandang. Kalau dalam memberikan kehidupan kepada Orangtua tanpa disertai sikap yang hormat dan tulus : lalu apa beda-nya dengan memelihara binatang?


 * * * * * *




Dari Bab Li Jen :

Bersyukur dan cemas.
Nabi Kong Hu Cu berkata : "Umur Orangtua, tidak boleh tidak mengetahui-nya. Di satu sisi ; bergembira, di sisi lain, ber-waspada dan cemas." Umur Orangtua sendiri mesti di-ingat,  disamping berbahagia karena Orangtua bisa hidup sampai umur sekian tapi di sisi lain juga mencemaskan Orangtua yang semakin tua, mengkhawatirkan kesehatan-nya dan keadaan-nya.



Memberitahu kalau berpergian
Nabi Kong Hu Cu berkata, "Saat Orangtua masih ada, jangan berpergian jauh, kalau pun pergi mesti ada tujuan pasti." Bila meninggalkan Orangtua dengan berpergian jauh, pasti Orangtua sedih dan mengkhawatirkan-nya. Tapi bila perlu berpergian, seharusnya memberitahukan tujuan (tempat dan maksud kepergian-nya) kepada Orangtua, supaya Orangtua bisa terus berhubungan dan mengetahui keadaan diri.



Memberitahu dan membimbing dengan hormat
Nabi Kong Hu Cu berkata : "Melayani dan memberi pendapat kepada Orangtua dengan lembut, bila melihat Orangtua tidak mengikuti, tetap menghormati dan tidak melawan-nya, meskipun hati susah dan pikiran risau tetap tidak mengeluhkan-nya."

Bilamana Orangtua ada kesalahan atau kekeliruan, maka sebagai Anak mesti memberitahukan dengan baik dan lembut (tidak dengan paksa dan nada tinggi), tapi kalau sudah memberikan pendapat, saran dan koreksi, tetapi Orangtua tetap belum mau menerima, maka harus tetap berbakti dan bersikap hormat pada-nya.

Meskipun hati menjadi susah dan pikiran risau karena hal ini, tetap saja tidak boleh menampilkan wajah kesal atau sikap yang tidak baik terhadap Orangtua. Dan terus berupaya meskipun susah dan memakan waktu, mencoba kembali memberitahukan hal yang tepat dan benar itu sambil menjelaskan alasan-nya. Tentu-nya dalam hal ini sebagai anak mesti mempunyai kearifan mencari kesempatan dan saat yang tepat.



Bakti dan Persaudaraan
Nabi Kong Hu Cu berkata : "Berbakti bila di dalam Keluarga, dan jaga Persaudaraan bila di luar. Hati-hati dalam ucapan dan sikap, kasihi Sesama dan dekati yang berkebajikan, bila masih bisa, banyak-lah belajar."

Seorang Budiman dalam Keluarga berbakti kepada Orangtua dan ketika berada di masyarakat, bersikap hormat pada yang tua dan menaruh perhatian pada yang muda, juga mengasihi sesama Manusia lain-nya. Kalau menjalankan hal-hal di atas dan masih mempunyai waktu dan semangat, maka banyak-lah belajar untuk menambah pengetahuan yang berguna.



Sumber: dikutip dari Kitab Bakti - Siau Cing